Kayla : .......
Naya : "Sini Kaka pijetin ya jidatnya biar ga pusying..."
Naya yang tahun lalu masih takut-takut dengan kembang api..kali ini berani unjuk gigi bermain dengan kembang api. Naya tidak lagi hanya memandang gemerlap kilatan-kilatan api dari kejauhan. Naya sudah berani menggenggam sendiri batang kembang api dan menggerak-gerakkannya.
Wah, Bubu takjub dech Naya bisa berani gitu.
Sementara Kayla? Asyik duduk di pangkuan Emak…memperhatikan kakak-kakaknya bermain, berlari dan berteriak.
Pulang dari rumah Emak…semua sudah siap dengan baju tidurnya…terlelap hingga matahari muncul…
Ayah dan Mama berangkat sholat Ied. Sementara Bubu mempersiapkan rumah dan bidadari-bidadari kecilnya untuk berlebaran.
Tahun ini sedikit ‘lebih’ sibuk dari tahun-tahun sebelumnya. Jika, tahun lalu sudah disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan Naya…tahun ini bertambah satu yang perlu dipersiapkan. KAYLA.
Untung saja setelah Mama dan Ayah kembali dari Masjid….semua bidadari kecil sudah siap, rapi jali untuk bersungkeman.
Naya pun lebaran kali ini sudah diperbolehkan turut menyantap ketupat dan opor ayam. Sayang ya, kak…belom bisa menyantap rending dan sayur tempe buatan Mama.
Setelah berkunjung ke rumah tetangga….tujuan selanjutnya adalah kembali ke rumah Emak.
Ternyata di rumah Emak sudah lengkap pasukan krucil-krucil. Ada Mama Mpung sekeluarga…Bu Dari sekeluarga…Pakde Ade sekeluarga dan tentunya Emak dan Bu Wati sekeluarga dong…
Salam-salaman…sungkem-sungkeman…penuh haru..ramai cucu-cucu bersorak-sorak.
Tibalah saat yang dinanti…bagi-bagi ‘amplop’ lebaran.
“Mana, Om Eri…..bagian aku…”, semua keponakan menagih.
Semua orang tua sibuk membagi-bagikan amplop sebagai tradisi lebaran bagi anak-anak, SALAM TEMPEL.
Naya yang sedari pagi sudah bingung dengan kegiatan bersalam-salaman…ternyata lebih bingung lagi dengan tradisi bagi-bagi uang ini. Naya tidak mau menerima langsung uang-uang pemberian pakde dan budenya…Naya selalu bengong melemparkan pandang ke arah Ayah dan Bubu ketika disodorkan amplop lebaran. Sampai-sampai Kakak Tasya berteriak, “Bubu….Naya ini ga suka uang ya?” hi..hi..
Sementara Kayla…selalu saja kehabisan jatah karena sudah diduluin sama kakak-kakaknya. Pakde dan Bude selalu saja berujar…”wah, Kayla kelupaan…tahun depan dech..dirapel ya.” Hi..hi..
Tujuan berikutnya Naya dan Kayla ke rumah Tuyuk (buyut dalam bahasa Minang). Disana…Naya asyik bertemu dengan tante dan om nya. Sementara Kayla asyik teriak-teriak kepanasan. Memang cuaca Jakarta yang sangat-sangat panas membuat Kayla menjadi dua kali lebih lelah daripada biasanya. Sampe-sampe bikin Bubu bertekad…”kalo boleh…ganti mobil yang ac nya double blower ya, Yah..”
Sebentar aja di rumah Tuyuk di Kemayoran…lanjut lagi ke rumah Yang uyut Titiek di Pondok Gede (wah….perjalanan hari ini bener-bener keliling Jakarta ya, Girls..).
Bedanya…di rumah Yang Uyut Titiek..semua bisa bebas. Naya dan Kayla bahkan Ayah…sempat tidur di rumah Yang Uyut. Sementara Bubu dan Mama terlihat asyik ngerumpi sama Yang Uyut..he..he..Lebaran kok malah ngerumpi sich???
Hari kedua lebaran masih dilanjutkan dengan kegiatan bersilaturahmi. Namun hari kedua ini kita ke rumah bude nya Ayah di Kebon Kosong, Kemayoran (lagi)..
Lebaran heboh…tradisi setiap umat Islam di dunia untuk saling bersilaturahmi dan saling berjabat tangan erat, memaafkan dengan ikhlas segala khilaf yang pernah dibuat.
Ayah selalu kebagian ngejagain anak-anak kalo Bubu lagi asyik sama kerjaan rumah.
Coba aja liat…ngejagain Kayla, tapi Ayah malah ketiduran…yang ada Kayla malah teriak-teriak manggilin Bubu.
Suatu sore…kita lagi dalam perjalanan ke ITC BSD..melewati TAMAN KOTA.
Bubu: “Waah, ada Taman Kota niy”
Ayah: “Lucu juga tuch ngajak anak-anak ke sana.”
Bubu: “Iya, kayaknya rame juga.”
Ternyata yang punya pikiran main ke Taman Kota bukan cuma Bubu dan Ayah. Waktu kita lagi soan ke rumah Awen…Mamin dan Papin pun ternyata sudah punya rencana mengajak Awen ke Taman Kota.
Sore itu, kita sampe di Taman Kota (walau sangat-sangat terlambat) dan hanya punya waktu kurang lebih 30 menit buat main disana. Taman Kota tutup pada pukul 18.00 setiap harinya. Ya iyalah…siapa juga yang mau main-main di taman malem-malem. Ya ga?
Naya langsung aja nyobain ayunan. Bubu dan Ayah baru tau kalo ternyata Naya cukup berani bermain ayunan. Walo pertama kali naik…tapi Naya sudah bisa improve menganyun ayunannya. Dari ayunan…perhatian Naya tertarik ke perosotan belok.
Wush….!! Naya meluncur dengan tangan menggandeng tangan Ayah.
Sayang ya…kita telat banget. Sorry ya, Wen…nunggu lama dan main sendirian.
Next time kita main-main lagi di sana ya…jangan lupa bawa bekal…